Pasca Cabut Nomor Urut 1, Rio C. Pawane, Gelar Silahturahmi bersama Bupati dan Kampanye Perdana di Halbar

JAILOLO,Lintastimur.co.id- Calon Ketua Umum HIPMI Maluku Utara nomor urut 1. Rio C. Pawane menggelar silahturahmi bersama Bupati dan kampanye perdana di Kabupaten Halmahera Barat, dalam kegiatan tersebut. Rio mengusung Hilirisasi Pertanian dan Pariwisata Lokal.

Kegiatan berlansung di Rumah Kopi di Desa Acango, Rio Didampingi Tim Pemenangan serta Ketua Umum BPC HIPMI Halmahera Barat, Rio hadir bukan hanya dengan semangat kampanye, melainkan juga dengan agenda substansial yakni membicarakan masa depan anak muda yang akan berkolaborasi lintas sektor bagi pengembangan ekonomi daerah.

Fokus utama pembahasan tertuju pada sektor pertanian dan pariwisata, kedua potensi besar Maluku Utara yang kerap belum tergarap secara maksimal. Rio menilai, jagung dan kelapa yang selama ini menjadi komoditas andalan tidak boleh sekadar dipasarkan dalam bentuk mentah.

“Hilirisasi adalah kunci. Petani dan pelaku usaha lokal harus punya akses agar produk mereka bisa diolah, ditingkatkan nilainya, dan menciptakan lapangan kerja baru,” tegas Rio dalam diskusi.

Selain itu, pasangan nomor 1 ini juga menaruh perhatian pada sektor pariwisata berbasis komunitas. Ia menekankan pentingnya memberdayakan guide lokal untuk mengelola potensi wisata secara mandiri dan profesional.

“Jika masyarakat lokal menjadi subjek utama pariwisata, maka keuntungan ekonominya akan kembali ke mereka. Ini bukan hanya soal wisata, tapi juga soal kedaulatan ekonomi daerah,” ujar orang nomor dua di Pulau Morotai.

Juru bicara Rio, Ghozal Elfridho menambahkan bahwa gagasan ini lahir dari visi besar sang calon ketua umum yang ingin menjadikan HIPMI sebagai rumah kolaborasi Maluku Utara.

“Rio tidak ingin HIPMI hanya menjadi simbol, tetapi menjadi motor penggerak bagi semua kalangan, termasuk petani, pelaku UMKM, hingga pengusaha muda daerah. Prinsip beliau jelas: membangun dari potensi lokal untuk kemandirian Maluku Utara,” tegasnya.

Dengan demikian, Rio C. Pawane, tampil bukan sekadar sebagai kandidat, melainkan sebagai sosok yang menawarkan peta jalan ekonomi berbasis kolaborasi, hilirisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Sebuah arah yang relevan dan dibutuhkan Maluku Utara saat ini.