SANANA,Lintastimur.co.id- Sikap Plt. Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut) M Al Yasin Ali yang mempolisikan Salim Thaib, Menuai kritikan dari Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Muslim Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kepulauan Sula.
Ketua IKA PMII Kepulauan Sula Safrudin Sapsuha mengatakan, terkait dengan kasus pencemaran nama baik Plt. Gubenur M Al Yasin Ali yang melaporkan Wakil Sekretaris Jendral (Wakasekjen) Salim Thaib Wakasekjen Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah sikap yang kurang elok.
Lanjut Safrudin, pernyataan Salim Thaib atas pergantian Sekda dan beberapa pimpinan OPD yang berbunyi “Wujud Firaun melekat kepemimpinan Plt. Gubernur” Harus dipandang sebagai otokritik.
Bukan Plt. Gubernur melalui hukumnya Agus R Tampilang, malah melaporkan ke Polda Maluku Utara.
“Apa yang disampaikan oleh Salim Thaib tertanggal 25 Maret 2024 yang lalu adalah sebuah bentuk otokritik yang harus dipandang sebagai masukan yang positif bagi Plt. Gubernur bukan sebaliknya (melaporkan ke Polda_red),” ujar Safrudin senin (15/4/2024).
Kata Safrudin, pengelolaan birokrasi yang corat marut pasca OTT Gubernur Maluku Utara. Jangan lagi diperkeruh dengan proses pergantian, apalagi ini pergantian Sekretaris Daerah (Sekda).
“Ini kan berbahaya, bagaimana mau melayani masyarakat kalau birokrasinya model kaya begini, rusak satu Negri ini. Idealnya Plt. Gubernur harus menciptakan iklim birokrasi yang harmonis, sehingga seluruh SKPD dilingkup Pemda Malut bisa memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat. Terlebih lagi, kita baru saja melakukan hajatan rakyat yakni melaksanakan Pemilu,”tutupnya.
Penulis : Maradona Duwila