SANANA,Lintastimur.co.id- Jemaah Haji asal Kabupaten Kepulauan Sula, kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat walafiat. Kamis (4/7/2024).
Hal ini diungkapkan Bupati Kepulauan Sula Fifian Adeningsi Mus dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati H. Saleh Marasabessy.
Atas nama pribadi masyarakat dan pemerintah Kepulauan Sula, saya mengucapkan selamat datang di telah kembali ke tanah air di Kabupaten Kepulauan Sula bagi para Dhuyufurrahman (Tamu-tamu Allah) dalam keadaan sehat walafiat,” ucapnya.
Kata Saleh, rasa haru dan bahagia yang tiada tara, itulah kalimat yang bisa dilukiskan kepada para tamu Allah yang telah kembali ke tanah air dalam rangka menunaikan rukun Islam yang ke5. hati para tamu-tama Allah pasti merasakan kebahagiaan yang mendalam karena telah menyempurnakan keislamannya dan menjalankan ibadah dan tidak mudah dijalankan oleh semua umat Islam.
“Oleh karena itu diharapkan kemabruran ibadah haji yang diperoleh dapat di manifestasikan dalam sikap dan tingkah laku di kehidupan sehari-hari sehingga keberadaan para jamaah haji dapat memberikan pengaruh positif serta menjadi panutan yang baik sekaligus sebagai motivator yang dapat memberikan pencerahan spiritual kepada keluarga dan masyarakat di sekitarnya,” pintanya.
Saleh juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia pelaksanaan jemputan jemaah haji Kepulauan Sula tahun 1445 hijriah 2024 Masehi. Selain itu, juga kepada pihak Kementerian agama, tim kesehatan, maupun semua pihak yang terlibat langsung Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD).
“Kami berharap semoga seluruh amal ibadah bapak haji dan ibu Hajah selama di tanah suci dapat diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan memperoleh predikat haji yang mabrur teruslah meningkatkan keimanan dari ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala,” harapnya.
Lebih Lanjut Saleh mengatakan, Predikat haji yang disandang oleh bapak Ibu saudara-saudari, akan mempunyai tanggung jawab baru dan posisikan berbeda dalam interaksi sosial jika dibandingkan sebelum menunaikan ibadah haji.
“Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyampaikan bahwa tantangan dalam pelaksanaan ibadah haji yang paling utama adalah, setelah kembali ke lingkungan masing-masing bapak dan Ibu jamaah haji akan diposisikan berada dalam interaksi sosial jika dibandingkan sebelum menunaikan ibadah haji. Pada kondisi ini, bapak dan Ibu Haji sekalian dianggap telah paham dan sangat mengerti tentang urusan agama,” pungkasnya mengakhiri.